Sesal Dan Harapan
 
Cerpen Karangan: Vian Toyang
Lolos moderasi pada: 14 September 2015
“pertanyaan kamu kok aneh gitu sih?” balasnya.
“kenapa? ada yang salah” lanjutku.
“gak salah sih, tapi kamu kan baru aku terima jadi pacar aku” jawabnya. “masa
kamu sudah menanyakan hal sepreti itu” jelasnya.
Ya, aku baru resmi melapas ke jombloanku. Dengan diterimanya aku menjadi pacar
bidadariku ini. Betapa senangnya hatiku. Rasanya aku ingin melompat lebih tinggi
dari sebuah gunung, saking senangnya hatiku. Aku baru berumur 14 tahun. Dan
dialah pacar pertamaku.
“yang, kamu tahu nggak apa bedanya kamu ama gula?” isi sms yang ku kirim
padanya.
“gak tahu say, apa tuh?” balasnya.
“kalau gula manis aja, kalau kamu manis banget” jelasku.
“hmm dasar gombal” jawabnya.
“ahh. Terima kasih Tuhan, telah mengirimkan bidadari cantik ini untukku”
Syukurku saat bersama pacarku itu.
“Doms. ini nggak seperti apa yang kamu bayangin” tangan lembutnya berusaha
menarik bahuku.
“memangnya kamu tahu, apa yang aku bayangin? mulai sekarang, kita putus.”
kataku dengan nada yang agak keras.
“apa salahku? kenapa dia tega selinggkuhin aku?” pertanyaan yang muncul di
kepalaku. Tetesan demi tetesan cairan bening ke luar dari mataku. Ingin ku
tahan tapi tetap saja, ke luar dengan sendirinya. bagai air PAM yang bocor.
“pacar lo mana?”
“pacar? gue nggak punya pacar kok.” jawabnya.
“lah itu, si Popy?” tanyaku lagi. Memang nama mantan pacarku itu adalah Popy.
“ohh lo pacarnya Popy ya? Sorry ya, waktu itu, gue lihat ada debu di rambutnya
Popy, jadi gue bersihin deh, gue gak tahu kalau lo bakalan marah”
“bi. Popynya ada?” tanyaku.
“ohh. non Popy, baru aja Bibi antar ke halte bus, dia mau pulang ke Jogja”
jawab Bibi itu.
“Makasih ya bi” balasku. Langsung saja, aku melaju dengan kuda besiku menuju
halte.
“pop. Aku cinta ama kamu. Aku ingin selalu bersamamu.” kataku padanya.
“ya kamu nggak boleh ninggalin aku.” tegasnya.
“tapi, mungkin inilah jawaban atas pertanyaanku padamu, saat kamu menerima
cintaku, kita hanya bisa bersama sampai saat ini” jelasku.
“tidak Doms. Kamu salah!!” sanggahnya.
“tapi percayalah, aku selalu menunggumu di surga” kataku.
Cerpen Karangan: Vian Toyang
Lolos moderasi pada: 14 September 2015
“pertanyaan kamu kok aneh gitu sih?” balasnya.
“kenapa? ada yang salah” lanjutku.
“gak salah sih, tapi kamu kan baru aku terima jadi pacar aku” jawabnya. “masa kamu sudah menanyakan hal sepreti itu” jelasnya.
Ya, aku baru resmi melapas ke jombloanku. Dengan diterimanya aku menjadi pacar bidadariku ini. Betapa senangnya hatiku. Rasanya aku ingin melompat lebih tinggi dari sebuah gunung, saking senangnya hatiku. Aku baru berumur 14 tahun. Dan dialah pacar pertamaku.
“yang, kamu tahu nggak apa bedanya kamu ama gula?” isi sms yang ku kirim padanya.
“gak tahu say, apa tuh?” balasnya.
“kalau gula manis aja, kalau kamu manis banget” jelasku.
“hmm dasar gombal” jawabnya.
“ahh. Terima kasih Tuhan, telah mengirimkan bidadari cantik ini untukku” Syukurku saat bersama pacarku itu.
“Doms. ini nggak seperti apa yang kamu bayangin” tangan lembutnya berusaha menarik bahuku.
“memangnya kamu tahu, apa yang aku bayangin? mulai sekarang, kita putus.” kataku dengan nada yang agak keras.
“apa salahku? kenapa dia tega selinggkuhin aku?” pertanyaan yang muncul di kepalaku. Tetesan demi tetesan cairan bening ke luar dari mataku. Ingin ku tahan tapi tetap saja, ke luar dengan sendirinya. bagai air PAM yang bocor.
“pacar lo mana?”
“pacar? gue nggak punya pacar kok.” jawabnya.
“lah itu, si Popy?” tanyaku lagi. Memang nama mantan pacarku itu adalah Popy.
“ohh lo pacarnya Popy ya? Sorry ya, waktu itu, gue lihat ada debu di rambutnya Popy, jadi gue bersihin deh, gue gak tahu kalau lo bakalan marah”
“bi. Popynya ada?” tanyaku.
“ohh. non Popy, baru aja Bibi antar ke halte bus, dia mau pulang ke Jogja” jawab Bibi itu.
“Makasih ya bi” balasku. Langsung saja, aku melaju dengan kuda besiku menuju halte.
“pop. Aku cinta ama kamu. Aku ingin selalu bersamamu.” kataku padanya.
“ya kamu nggak boleh ninggalin aku.” tegasnya.
“tapi, mungkin inilah jawaban atas pertanyaanku padamu, saat kamu menerima cintaku, kita hanya bisa bersama sampai saat ini” jelasku.
“tidak Doms. Kamu salah!!” sanggahnya.
“tapi percayalah, aku selalu menunggumu di surga” kataku.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar