SYAIR
PERPISAHAN
Oleh Feni Lintang Utari
Hari itu smakin mendekat Mendekat dan tak pernah pergi Ia selalu berjalan tanpa memandang siapa aku ini takdir yang harus kita jalani Kurasakan tetesan air yang mengalir di pipiku Yang membawa hatiku ini merasa Kesedihan akan perpisahan Bukan mau ku! Tapi Takdir!! Semua kenangan ku bersama kalian kini hanya menjadi memorian Yang tak akan pernah kulupakan Tawa kalian, canda kalian, senyuman kalian bahkan cacian kalian mungkin akan kurindukan. Kawan? Benarkah ini perpisahan? Kebersamaan kita slama ini melumpuhkan kita Kita tak menyadarinya Kita tak pernah mEnduga Tiba – tiba saja tiga tahun silam itu memberi kita sebuah kado perpisahan Tidakkan engkau sedih ? Tidak kah engkau menangis? Tidakkah engkau merindukan? Akan sejuta kenangan? Tidakkan engkau tersenyum? Tidakah engkau berduka? Tidakkah engkau tertawa? Dan tidakkah engkau galau? Jika mengingat diary kita Di SMK 3 jakarta Terkadang aku sangat menyesali perlakuan burukku pada kalian, Tapi aku tak bisa memungkiri kalau aku pun takut kehilangan kalian, Terkadang aku menangis sedih melihat kisah kalian Karna disini aku bisa merasakan Tapi bagaimana besok? Aku dan kalian akan dipisahkan oleh 3 tahun silam. Apakah kalian berharap waktu akan terulang? Pasti, namun itu tak akan pernah terjadi. Mau ga mau, aku harus merelakan kalian. Selamat menempuh kehidupan sebenernya kawan Dimana permasalahan dan persoalan itu akan lebih sulit dibandingkan dengan ujian matematika yang diberikan pak bahar, akan lebih sulit dari mengitung akuntansi, lebih sulit lagi dari soal soal yang diberika bu zil bahkan lebih sulit lagi dari membuat agenda perjalan bisnis juga mengarsip Kini lihatlah wajah guru – guru kita Pandanglah mereka Tatap mereka Tanyakan? Apa yang telah mereka berikan? Renungkan dalam hati kita. Coba ingat lagi ke dua tahun silam Apa yang kita lakukan kepada mereka? Melawan? Membuat sedih? Tidak mengerjakan tugas? Lalu lihat lagi wajah mereka? Smakin tua bukan? Tidakan engkau kasihan ! Mereka berusaha membuat kita menjadi manusia berguna. Tapi kita slalu mencemooh mereka dibelakang kita Mereka ingin kita menjadi generasi yang sukses Tapi kita saja tak mau usaha bagaimana kita akan merdeka maka dari itu mari kita menjadi titik – titik air diangkasa yang berkumpul menjadi sebuah awan , yang lalu menghujani tumbuhan baru, menyuburkan dan menghidupkan mereka akar tanaman itu bisa seperti kita. Selamat Menempuh hidup baru tanpa aku, tanpa kawanmu, tanpa temen sebangkumu, tanpa gurumu, dan tanpa smk 3. Tapi ingat kalian tidak akan pernah lepas dari kenangan yang kini tlah tercatat di sanubariku :’) Terimakasih untuk kalian yang telah mempolesi warna yang bermacam macam dan sangat indah . Terimakasih temen yang dulu sering aku titipi tugas, Terimakasih untuk teman yang sering berbagi makanan denganku. Dan terimakasih untuk guruku. Kau adalah Matahari diatas kegelapan yang mampu menerangi jalan suksesku kiss emotikon Terimakasih kawan, terimakasih guru,
Oleh Feni Lintang Utari
Hari itu smakin mendekat Mendekat dan tak pernah pergi Ia selalu berjalan tanpa memandang siapa aku ini takdir yang harus kita jalani Kurasakan tetesan air yang mengalir di pipiku Yang membawa hatiku ini merasa Kesedihan akan perpisahan Bukan mau ku! Tapi Takdir!! Semua kenangan ku bersama kalian kini hanya menjadi memorian Yang tak akan pernah kulupakan Tawa kalian, canda kalian, senyuman kalian bahkan cacian kalian mungkin akan kurindukan. Kawan? Benarkah ini perpisahan? Kebersamaan kita slama ini melumpuhkan kita Kita tak menyadarinya Kita tak pernah mEnduga Tiba – tiba saja tiga tahun silam itu memberi kita sebuah kado perpisahan Tidakkan engkau sedih ? Tidak kah engkau menangis? Tidakkah engkau merindukan? Akan sejuta kenangan? Tidakkan engkau tersenyum? Tidakah engkau berduka? Tidakkah engkau tertawa? Dan tidakkah engkau galau? Jika mengingat diary kita Di SMK 3 jakarta Terkadang aku sangat menyesali perlakuan burukku pada kalian, Tapi aku tak bisa memungkiri kalau aku pun takut kehilangan kalian, Terkadang aku menangis sedih melihat kisah kalian Karna disini aku bisa merasakan Tapi bagaimana besok? Aku dan kalian akan dipisahkan oleh 3 tahun silam. Apakah kalian berharap waktu akan terulang? Pasti, namun itu tak akan pernah terjadi. Mau ga mau, aku harus merelakan kalian. Selamat menempuh kehidupan sebenernya kawan Dimana permasalahan dan persoalan itu akan lebih sulit dibandingkan dengan ujian matematika yang diberikan pak bahar, akan lebih sulit dari mengitung akuntansi, lebih sulit lagi dari soal soal yang diberika bu zil bahkan lebih sulit lagi dari membuat agenda perjalan bisnis juga mengarsip Kini lihatlah wajah guru – guru kita Pandanglah mereka Tatap mereka Tanyakan? Apa yang telah mereka berikan? Renungkan dalam hati kita. Coba ingat lagi ke dua tahun silam Apa yang kita lakukan kepada mereka? Melawan? Membuat sedih? Tidak mengerjakan tugas? Lalu lihat lagi wajah mereka? Smakin tua bukan? Tidakan engkau kasihan ! Mereka berusaha membuat kita menjadi manusia berguna. Tapi kita slalu mencemooh mereka dibelakang kita Mereka ingin kita menjadi generasi yang sukses Tapi kita saja tak mau usaha bagaimana kita akan merdeka maka dari itu mari kita menjadi titik – titik air diangkasa yang berkumpul menjadi sebuah awan , yang lalu menghujani tumbuhan baru, menyuburkan dan menghidupkan mereka akar tanaman itu bisa seperti kita. Selamat Menempuh hidup baru tanpa aku, tanpa kawanmu, tanpa temen sebangkumu, tanpa gurumu, dan tanpa smk 3. Tapi ingat kalian tidak akan pernah lepas dari kenangan yang kini tlah tercatat di sanubariku :’) Terimakasih untuk kalian yang telah mempolesi warna yang bermacam macam dan sangat indah . Terimakasih temen yang dulu sering aku titipi tugas, Terimakasih untuk teman yang sering berbagi makanan denganku. Dan terimakasih untuk guruku. Kau adalah Matahari diatas kegelapan yang mampu menerangi jalan suksesku kiss emotikon Terimakasih kawan, terimakasih guru,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar