Di Balik Cerita Ada Cinta
Cinta… ya cinta… Awalnya sih gue sempet ngedeskripsiin bahwa cinta itu bukan sesuatu yang rumit tapi akhir-akhir ini gue sadar deskripsian itu salah.
- Sudut Pandang Revalia
Namaku Tyara anak baru angkatan sekarang SMA Permata Internasional. Di hari pertama masuk sekolah rasanya males banget karena harus ngejalanin kegiatan yang bakalan bikin semua anak baru merasa di neraka… ya MOS!! Ya yang udah terpikir kita -anak baru- bakalan disiksa abis-abisan sama para pengurusnya. Baru 2 hari MOS berlangsung banyak anak yang ngeluh, tak terkecuali aku. Tapi ada seorang cowok yang selalu bikin aku semangat terus, ya kenalin Rico si Kakak mentor dari gugus gue yang punya muka mirip Lee Dong Hae-nya boyband SUJU, dengan badan yang tinggi tegap dan sikap yang ramah, pokonya semua cewek bakal meleleh deh di deketnya.
Namaku Tyara anak baru angkatan sekarang SMA Permata Internasional. Di hari pertama masuk sekolah rasanya males banget karena harus ngejalanin kegiatan yang bakalan bikin semua anak baru merasa di neraka… ya MOS!! Ya yang udah terpikir kita -anak baru- bakalan disiksa abis-abisan sama para pengurusnya. Baru 2 hari MOS berlangsung banyak anak yang ngeluh, tak terkecuali aku. Tapi ada seorang cowok yang selalu bikin aku semangat terus, ya kenalin Rico si Kakak mentor dari gugus gue yang punya muka mirip Lee Dong Hae-nya boyband SUJU, dengan badan yang tinggi tegap dan sikap yang ramah, pokonya semua cewek bakal meleleh deh di deketnya.
Hari ini kegiatannya full panas-panasan di lapang basket, mana tadi pagi aku belum sempet sarapan. Saat di pertengahan acara badanku lemes dan kepala pusing, kebetulan Rico lihat dan yang gak disangka dia jalan ke arahku.
“Raa?” serunya. Baru pertama kalinya dia manggil, suara lembutnya gak bisa nutupin mukanya yang sepertinya khawatir.
“lo kenapa? Gak sehat?” sambungnya.
“Gak apa-apa kok, gue baik-baik aja” sahutku sambil berusaha nutupin rasa pusing yang seakan-akan otak ini muter-muter gak karuan itu dan setelah itu aku gak sadar.
“Raa?” serunya. Baru pertama kalinya dia manggil, suara lembutnya gak bisa nutupin mukanya yang sepertinya khawatir.
“lo kenapa? Gak sehat?” sambungnya.
“Gak apa-apa kok, gue baik-baik aja” sahutku sambil berusaha nutupin rasa pusing yang seakan-akan otak ini muter-muter gak karuan itu dan setelah itu aku gak sadar.
Saat aku buka mata ternayata aku udah ada di ruang UKS dan Rico lagi duduk di kursi yang dekat denganku. Aku berusaha bangun dengan susah payah dan Rico merangkul badanku berniat untuk ngebantuin.
“kenapa gue di sini?” tanyaku sambil memegang pelipis karena masih berasa pusing.
“Tadi lo pingsan di lapang, jadi gue bawa lo ke sini maaf tadi gue angkat badan lo tanpa minta izin dulu. Tadi pagi lo ga sarapan ya? sampe pingsan gitu” jawaban degan muka kalem membuat pusing ini rasanya hilang dengan sekejap.
“Oh gitu, makasih banget ya Ric lo udah nolongin gue, iya tadi gue bangun kesingan jadi gak sempet sarapan sebelum sekolah” jawabku.
“Ya udah sekarang lo pulang aja, gue anterin lo sampai rumah ya” ajakan Rico. OMG! apa aku lagi mimpi, Rico mau nganterin pulang, seneng banget rasanya.
“Gue bisa pulang sendiri kok, makasih ya” aku menolaknya dengan berberat hati. Tapi tanpa mempedulikan jawabanku Rico langsung menopang tanganku dan mengajakku berjalan.
“Jangan membantah, gue takut lo kenapa-kenapa kalau pulang sendiri” Aku terdiam mendengar kata-kata yang pasti akan selalu ku ingat. Dibukakanlah pintu mobil sedan mewah miliknya dan Rico mempersilahkanku duduk di sebelahnya.
“kenapa gue di sini?” tanyaku sambil memegang pelipis karena masih berasa pusing.
“Tadi lo pingsan di lapang, jadi gue bawa lo ke sini maaf tadi gue angkat badan lo tanpa minta izin dulu. Tadi pagi lo ga sarapan ya? sampe pingsan gitu” jawaban degan muka kalem membuat pusing ini rasanya hilang dengan sekejap.
“Oh gitu, makasih banget ya Ric lo udah nolongin gue, iya tadi gue bangun kesingan jadi gak sempet sarapan sebelum sekolah” jawabku.
“Ya udah sekarang lo pulang aja, gue anterin lo sampai rumah ya” ajakan Rico. OMG! apa aku lagi mimpi, Rico mau nganterin pulang, seneng banget rasanya.
“Gue bisa pulang sendiri kok, makasih ya” aku menolaknya dengan berberat hati. Tapi tanpa mempedulikan jawabanku Rico langsung menopang tanganku dan mengajakku berjalan.
“Jangan membantah, gue takut lo kenapa-kenapa kalau pulang sendiri” Aku terdiam mendengar kata-kata yang pasti akan selalu ku ingat. Dibukakanlah pintu mobil sedan mewah miliknya dan Rico mempersilahkanku duduk di sebelahnya.
Sesampainya di rumahku dia tidak langsung membukakan pintu untukku.
“Ra, besok gue jemput ya dan jangan lupa sarapan dulu. Istirahat yang cukup ya” katanya seraya ia memandangku dengan lembut. Aku menjawabnya dengan satu anggukan dan senyuman kecil, setelah itu dia membukakan pintu dan menyodorkan tangannya bak pangeran yang sedang mempersilahkan cinderella turun dari kereta kencana. Aku langsung masuk ke dalam rumah cepat-cepat karena takut-takut aku salah tingkah di hadapan Rico dan membuatnya ilfeel padaku.
“Ra, besok gue jemput ya dan jangan lupa sarapan dulu. Istirahat yang cukup ya” katanya seraya ia memandangku dengan lembut. Aku menjawabnya dengan satu anggukan dan senyuman kecil, setelah itu dia membukakan pintu dan menyodorkan tangannya bak pangeran yang sedang mempersilahkan cinderella turun dari kereta kencana. Aku langsung masuk ke dalam rumah cepat-cepat karena takut-takut aku salah tingkah di hadapan Rico dan membuatnya ilfeel padaku.
Akhir-akhir ini aku akui aku lebih dekat dari biasanya dengan Rico. Cowok itu sering menjemput saat mau sekolah dan mengantarkan aku pulang. Belum lagi dia jadi sering main ke rumah, bertemu dengan orangtuaku, dan mengasuh adikku yang masih balita. Tapi belum lama ini aku mengetahui bahwa Rico berstatus pacaran dengan seorang cewek yang memang sepadan dengannya. Hati yang pada awalnya berbunga-bunga kini rapuh dimakan dilanda kesakitan yang amat sangat perih. Jadi maksud Rico apa? Selama ini dia amat sangat baik terhadapku bahkan lebih dari baik. Aku merasa sangat bodoh karena telah tenggelam dalam kesalahan ini, aku menayadari bahwa cinta pertama ini salah. Aku memutuskan untuk tidak berdekatan dengan cowok ini lagi supaya tidak mengganggu hubungannya.
- Sudut Pandang Rico
Baru pertama kalinya aku menemukan cewek yang amat sangat klop denganku, ya namanya Tyara murid baru yang sekarang sekolah se-SMA denganku. Siapa sangka di balik penampilannya yang biasa, dia memliki otak yang cerdas dan bakat-bakat yang sangat baik.
Baru pertama kalinya aku menemukan cewek yang amat sangat klop denganku, ya namanya Tyara murid baru yang sekarang sekolah se-SMA denganku. Siapa sangka di balik penampilannya yang biasa, dia memliki otak yang cerdas dan bakat-bakat yang sangat baik.
Aku sengaja untuk lebih mendekatkan diri kepadanya dan kepada keluarganya. Aku ingin dia sadar bahwa aku suka padanya, aku sangat mencintainya, aku sangat menyayanginya, aku ingin dia menjadi milikku. Tapi apa daya kini Tyara yang aku sayang telah menjauh dariku, iya aku tahu ini semua karena aku berpacaran dengan Monica yang sudah lama menyukaiku. Andai Tyara tahu hatiku selalu hanya untuknya. Meskipun sekarang ini aku berpacaran dengan cewek lain, tapi itu karena terpaksa, karena teman-teman Monica yang selalu mendesakku.
Aku ingin menjelaskan semuanya, tapi Tyara selalu saja menghindar kalau aku mendekatinya. Ya aku sadar ini semua salahku. Aku tidak tahu kapan ini semua akan berakhir dan Tyara akan menjadi pacarku untuk selamanya.
Cerpen Karangan: Fiqriyah Hasyabila G
Blog: Fiqriyah Hasyabila Gandakusumah
Facebook: Fiqriyah Hasyabila G
Blog: Fiqriyah Hasyabila Gandakusumah
Facebook: Fiqriyah Hasyabila G
Tidak ada komentar:
Posting Komentar