Kenangan Bersama Sahabat
"Kangen, itu yang kurasakan saat ini setelah hampir 4 tahun lamanya aku
tidak pernah bertemu lagi dengan sahabat-sahabat istimewaku. Hendrik,
Riko, Kemal, Indra, Ika, Lia, Dedi, Yugus, dan Zaenal adalah sahabat
terbaikku sekaligus partner kerjaku dulu di Surabaya. Aku sendiri biasa
dipanggil Herteg oleh teman-temanku. Banyak kenangan berharga yang
kuperoleh selama 3 bulan bersama mereka. Diantaranya adalah ketika
memasuki bulan puasa kami jadi semakin akrab dan kompak. Kami sering
sahur dan buka puasa bersama ditempat kerjaan. Mbak Indra biasanya yang
sering memasak nasi untuk kami, sementara kami hanya tinggal beli
lauknya saja di warung terdekat. Riko dan Kemal biasanya yang paling
rakus makan. Sampai-sampai yang masak pun tidak kebagian nasi. Zaenal
juga sering tak kebagian jatah nasi. Ia mengalah untuk bikin mie instan
saja. Menurutnya lebih praktis dan irit tentunya. Yang memprihatinkan
ialah kalau sedang mendekati tanggal tua. Semua teman-teman pada ngirit,
sampai makan pun seadanya. Pernah kami semua cuma makan pakai kerupuk
dan kecap manis. Mbak Indra yang merasa kasihan menyuruh Lia untuk
membeli gorengan di warung seadanya. Tak tahunya yang dibelinya justru
molen dan pisang goreng. Aku dan teman-teman yang lain sampai ketawa
gara-gara Lia salah beli gorengan. Karena sudah terlanjur dibeli,
terpaksa kami makan bersama nasi. Yang penting kami kenyang walaupun
rasanya sungguh tak dapat kami bayangkan.
Kami juga sering bercanda kalau lagi kumpul bersama. Hendrik dan Kemal
malah sering usil kalau lihat karyawan cewek yang lagi sendirian. Mbak
Indra, Ika, dan Lia pernah hampir nangis gara-gara ulah mereka berdua.
Aku sendiri juga pernah dikerjain mereka. Waktu itu aku lagi sibuk
bersih-bersih. Tiba-tiba Hendrik memanggilku dan menyuruhku berbalik ke
belakang. Katanya sih bajuku belakangnya kotor. Eh gak tahunya dia malah
memasukkan pecahan es batu kedalam bajuku. Sontak aku kaget dan
kedinginan. Justru teman-teman yang melihatku malah tertawa.
Kejadian seru lain yaitu ketika Aku, Kemal, Dedi, Yugus, Lia, dan Ika
sedang main kartu remi. Aturan mainnya yang kalah mukanya harus
dicoretin pakai spidol. Kemal dan Lia bergantian kalah terus sehingga
muka mereka kelihatan seperti badut dipinggir jalan, penuh dengan
coretan. Aku dan yang lain jadi tertawa lepas melihat mereka. Beruntung
aku hanya sekali kalah saat itu.
Dan kenangan yang satu ini yang pasti selalu ku ingat hingga sekarang.
Yaitu tradisi bagi anak baru harus mentraktir seniornya kalau sudah
gajian nanti. Waktu itu aku dan Yugus bergantian mentraktir teman-teman.
Riko, Kemal, dan Dedi mengajakku makan nasi lauk ayam panggang.
Sementara Mbak Indra, Ika, dan Lia minta dibelikan es krim. Ya akhirnya
ku turuti semua permintaan teman-teman. Aku justru merasa senang dan
bangga bisa mentraktir mereka.
Puncak kebersamaan kami adalah ketika tiap sebulan sekali kami mengikuti
Opname besar-besaran atau biasa dikenal dengan SO GRAND. Mulai dari
tutup toko jam 9 malam hingga pagi datang menyapa, kami semua berjibaku
mencari dan menghitung barang-barang yang ada. Semalaman kami tak tidur
karena demi pekerjaan kami. Kalau lelah dan mengantuk, kadang kami
istirahat sebentar dan bikin kopi ataupun susu hangat. Bahkan teman kami
Lia dan Mbak Indra pernah sampai pingsan gara-gara kelelahan. Aku jadi
kasihan dan terharu menyaksikan teman-teman yang selalu bersemangat tiap
ikut SO GRAND. Tapi dari situlah aku menyadari ternyata untuk meraih
suatu keberhasilan itu tak mudah. Butuh kerja keras, semangat yang
berlipat ganda, bahkan cucuran keringat dan tetesan air mata.
Semoga
lebaran tahun depan kita bisa berkumpul bersama setidaknya untuk reuni
kecil setelah kita saling terpisah karena ada rejeki yang lebih baik
ditempat lain.
Terimakasih para sahabat istimewaku."
Pengirim : Heri Teguh Arifianto
Email : aheriteguh@yahoo.com
Facebook : Heri Ariv
Tanggal Kirim : 26 - 09 - 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar